Selasa, 28 Mei 2013

Bogor Bertekad Pertahankan Kota Terbaik Tertib Ukuran Timbangan

Bogor Bertekad Pertahankan Kota Terbaik Tertib Ukuran Timbangan

Bogor - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat, menyatakan, Kota Bogor merupakan kota terbaik nasional untuk kategori tertib ukuran atau timbangan.

"Penghargaan ini kita peroleh pada tahun 2012 lalu, Kota Bogor menjadi salah satu kota terbaik di tingkat nasional sebagai kota tertib ukuran timbangan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Bambang Budianto, di Bogor, Sabtu (18/5).

Bambang menjelaskan, predikat tersebut diperoleh melalui proses penilaian yang dilakukan di tiga pasar di Kota Bogor. "Ada tiga pasar yang dinilai saat itu, Pasar Bogor, Pasar Sukasari, dan Pasar Kebon Kembang," ujarnya.

Untuk mempertahankan prestasi tersebut, lanjut Bambang, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan secara rutin melakukan pengawasan dan pengecekan timbangan para pedagang di sejumlah pasar.

"Tahun ini pengecekan kembali kita lakukan, pengecekan pertama dilakukan di Pasar Bogor, hasilnya positif," kata Bambang.

Bambang menyebutkan, setiap pedagang diwajibkan menera uang timbangan setiap tahunnya. Setiap timbangan yang ditera akan diberi label sebagai tanda telah ditera.

"Dengan label ini kita bisa mengontrol timbangan para pedagang apakah sudah ditera atau belum, karena dilabel ada tanggal waktu peneraan dilakukan," ujarnya.

Bambang menambahkan, sejauh ini ditemukan adanya penyalahgunaan timbangan oleh pedagang di sejumlah pasar di Bogor.

"Paling ada juga timbangannya kelebihan berat, jarang ada yang kurang. Biasanya kita akan perbaiki untuk mengepaskan timbangan agar pedagang juga tidak dirugikan karena ketidaktahuannya," kata Bambang.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Aim Halim Hermana, mengapresiasi prestasi yang diraih Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam menjaga kejujuran timbangan pedagang di pasar. "Hasil laporan petugas tidak ditemukan kecurangan oleh para pedagang. Yang ada justru ada kelebihan timbangan," kata Aim.

Aim menghimbau para pedagang untuk mengedepankan sikap jujur sesuai dengan ajaran agama yang mengharuskan seorang pedagang bersikap jujur dalam berniaga.

"Diharapkan para pedagang untuk bersikap jujur, tidak berani mengurangi takaran atau timbangan demi meraup keungtungan. Kalaupun ada takaran timbangan yang rusak agar diperbaiki atau diganti," ujarnya.

Penulis: /WBP

Sumber: Antara / BeritaSatu.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar