Minggu, 02 Juni 2013

BEBELETOKAN / PEPELETOKAN

BEBELETOKAN / PEPELETOKAN

Bebeletokan adalah mainan yang menghasilkan suara tok yang dihasilkan dari bilah bambu kecil yang disumbat dan ditekan dari atas. Bebeletokan dimainkan tidak mengenal musim tetapi lebih dominan ketika kemarau tiba. Dibuat dari bambu, dengan batang keeilnya bagian ranting tetapi dipakai yang sudah tua dan kuat.  

Pembuatannya yaitu mula-mula mencari beberapa ranting bambu "awi tali" yang bersifat lentur, yang mempunyai diameter bambu 1-1,5 em dengan lubang 3-5 mm panjang yang dipakai adalah dari 20-30 em. Bambu tersebut harus lurus agar lebih awet karena tidak mudah patah. Biasanya mencari ruas yang agak panjang untuk dua bagian dari bebeletokan dengan bawah yang panjang 30 em untuk penampang dan yang bagian atas untuk pegangan yang di pakai sampai bagian "buku" batas ruas dari bambu itu.

Bagian pegangan pada lubangnya ditempatkan sebatang bambu dari bagian bambu besar yang diraut sampai bisa masuk bagian penampang bawah tadi dengan panjang disesuikan dengan panjang penambang tetapi dipotong pada ujung sepanjang 1 em. Setelah dimasukan pegangan dan penampang seolah bersatu kembali disatukan oleh bagian dalamnya. 

Cara memainkannya adalah dengan memasukan daun-daunan yang dihancurkan pada lubang dan ditekan dengan pegangan pada pemasukan kedua akibat tekanan dari atas, udara keluar dipaksa dan daun yang pertama dimasukan tadi akan keluar dengan mengeluarkan bunyi "tok". Pada masa sekarang mereka menggunakan kertas yang dikunyah sebagai penganti daun dan suara yang dihasilkan lebih keras.
 
Bentuk dari bebeletokan tersebut dibeberapa tempat lurus biasa tetapi sekarang pada pegangan ranting kecil atau dahan bambu dimanfaatkan untuk pegangan seperti pada pistol. Bentuk yang semula polos menjadi seperti sebuah senjata diduga adanya pengaruh dari keberadaan Kolonial yang memakai senjata. 

Karena diketahui dimasyarakat kasepuhan pegangannya masih polos artinya tidak seperti sebuah senjata. Warna dari mainan ini adalah sesuai dengan warna bambu yaitu hijau tetapi setelah lama dipakai dan bambu makin kering warna berubah menjadi coklat kekuningan . Semakin tua semakin kuat karena pada bambu yang agak muda bahkan akibat tekanan tersebut bambu akan menjadi belah.

                         




                                 Sumber : Bogor Heritage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar